Gastronomi
atau
tata boga adalah
seni, atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Penjelasan yang lebih singkat menyebutkan gastronomi sebagai segala sesutu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman . Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan.
|
Jamuan pesta kerajaan Manchu-Han di Tao Heung Museum of Food Culture, Hong Kong—contoh budaya makanan yang menjadi subjek gastronomi. |
Dua ratus tahun yang lalu, kata gastronomi pertama kali muncul di zaman modern tepatnya di
Perancis pada puisi yang dikarang oleh Jacques Berchoux (1804). Kendati popularitas kata tersebut semakin meningkat sejak saat itu, gastronomi masih sulit untuk didefinisikan. Kata gastronomi berasal dari Bahasa
Yunani kuno
gastros yang artinya "lambung" atau "perut" dan
nomos yang artinya "hukum" atau "aturan".Gastronomi meliputi studi dan apresiasi dari semua makanan dan minuman.
Selain itu, gastronomi juga mencakup pengetahuan mendetail mengenai
makanan dan minuman nasional dari berbagai negara besar di seluruh
dunia. Peran gastronomi adalah sebagai landasan untuk memahami bagaimana makanan dan minuman digunakan dalam situasi-situasi tertentu.
Melalui gastronomi dimungkinkan untuk membangun sebuah gambaran dari
persamaan atau perbedaan pendekatan atau perilaku terhadap makanan dan
minuman yang digunakan di berbagai negara dan budaya.
Bidang gastronomi
Gastronomi praktis
Bidang ini berhubungan dengan praktik dan studi dari preparasi,
produksi dan penyajian dari makanan dan minuman dari berbagai negara-negara di seluruh dunia
Gastronomi praktis meliputi teknik dan standar yang terlibat dalam
konversi bahan mentah menjadi produk makanan yang spesifik dari segi
nasional,
regional, dan budaya. Para pelaku gastronomi praktis contohnya terdiri dari
juru masak
dan semua orang yang berhubungan dengan pelanggan termasuk pelayan.
Singkatnya, konversi makanan dan minuman menjadi hidangan yang utuh
merupakan spesialisasi gastronomi praktis.
Gastronomi teoretis
|
Para koki sebagai pelaku gastronomi praktis. |
Gastronomi teoretis mendukung gastronomi praktis dengan cara
mempelajari pendekatan proses, sistem, resep, buku masakan, dan tulisan
lainnya .
Bidang ini mendokumentasikan berbagai macam prosedur yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan dalam mengolah suatu hidangan. Perencanaan teoretis yang harus dilalui seseorang saat memformulasikan
dan menyiapkan acara, menu, hidangan dan minuman adalah bagian dari
gastronomi teoretis.Fungsi gastronomi teoretis adalah sebagai sumber kreativitas yang
menginspirasikan terciptanya makanan klasik dan nasional dunia selama
berabad-abad.Koki
serta profesional makanan dan minuman mengkombinasikan kemampuan
praktis mereka dengan masukkan teoretis untuk memaksimalkan pembelajaran
dan efisiensi mengolah bahan pangan.
Gastronomi teknis
Gastronomi teknis meninjau evaluasi sistematik dari hal apapun di bidang gastronomi yang membutuhkan penilaian/pengukuran. Bidang ini juga menjadi penghubung antara industri makanan skala kecil menjadi industri massal.
Gastronomi teknis mencakup evaluasi dari makanan instan, instalasi baru
serta evolusioner, metode produksi baru serta keahlian, dan peralatan
yang dibutuhkan untuk memulai produksi.
Selain itu gastronomi teknis berperan untuk mengawasi performa setiap tahapan melalui periode percobaan.
Pelaku di bidang gastronomi teknis termasuk teknisi, ilmuwan makanan,
spesialis operasional yang bekerja di area ini. Juru masak konsultan
juga berperan di bidang ini.
Gastronomi makanan
Gastronomi makanan berhubungan dengan makanan, minuman, dan pembuatan mereka.
Contohnya, gastronomi makanan mempelajari peranan dari anggur, dan minuman lain dalam hubungannya dengan makanan, yang adalah mengharmoniskan dan memaksimalkan kenikmatan yang didapatkan.
Mereka yang bekerja di bidang gastronomi makanan berhubungan erat
dengan perkembangan produk makanan dan minuman yang berubah seiring
bergantinya waktu dan musim karena waktu menjadi salah satu pertimbangan
utama pada gastronomi makanan.
Gastronomi molekuler
Gastronomi Molekuler (
molecular gastronomy)
adalah studi ilmiah mengenai gastronomi yang mempelajari transformasi
fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena
sensori saat mereka dikonsumsi.
Ilmu ini dicirikan dengan penggunaan metode ilmiah untuk memahami dan
mengendalikan perubahan molekuler, fisiokimiawi, dan struktural yang
terjadi pada makanan pada tahap pembuatan dan konsumsi.
Metode ilmiah yang digunakan meliputi pengamatan mendalam, pembuatan
dan pengujian hipotesis, ekperimen terkontrol, objektivitas sains, dan
reproduksibilitas eksperimen.
Gastronomi molekuler tidak sama dengan tipe atau gaya memasak Adapun seni memasak yang didasarkan atas ilmu gastronomi molekuler disebut dengan
seni memasak molekuler (
molecular cooking).
Gastronomi Indonesia
Gastronomi
Indonesia terbentuk dari perpaduan dengan budaya serta makanan dari
India,
Timur Tengah,
Cina, dan bangsa
Eropa seperti
Portugis dan
Belanda. Makanan pokok di Indonesia adalah
nasi kecuali di
Maluku dan
Irian Jaya di mana
sagu,
kentang, dan
singkong lebih umum.
Seperti negara-negara di daerah
Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya.
Ciri khas yang lain adalah adanya
sambal yang memberi cita rasa
pedas bagi kebanyakan makanan Indonesia.
Pada awalnya, budaya dan masakan
India yang sangat berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan
bumbu-bumbu seperti
jinten,
ketumbar,
jahe, dan
kare yang sering disajikan dengan
santan.Setelah itu, pengaruh pedangang dari
Arab pun ikut memperkaya masakan Indonesia seperti masakan
sate yang terinspirasi dari masakan arab yaitu Kebab, begitu juga halnya dengan masakan yang menggunakan daging
kambing.Tidak hanya pedagang Arab, para pedagang dari
Cina juga membawa bahan pangan dari negara mereka seperti mi, kacang kedelai, dan berbagai macam sayuran
Kolonisasi oleh bangsa
Belanda memperkenalkan cita rasa baru dan bahan pangan seperti
lada yang berasal dari
Meksiko, kacang dari
Amerika untuk bumbu sate dan
gado-gado.
Singkong dari
Karibia dan kentang dari Amerika Selatan.
Tak hanya itu, bermcam-macam sayuran seperti kubis, kembang kol, kacang
panjang, wortel, dan jagung diimpor masuk ke Indonesia sehingga
menciptakan berbagai macam masakan baru
[2].
Ditinjau dari segi gastronomi praktis, beberapa masakan khas
Indonesia dikaitkan dengan perayaan tertentu seperti perayaan agama. Contohnya pada saat hari raya
Lebaran yang dirayakan oleh umat
Muslim, masakan menggunakan
ketupat adalah masakan yang umum disajikan. Sementara, di saat "Selamatan", yaitu tradisi berdoa sebelum kegiatan tertentu seperti pernikahan atau membangun rumah,
tumpeng atau
nasi kuning yang dibentuk seperti kerucut disajikan. Pada Hari Raya
Nyepi yang dirayakan umat
Hindu biasanya disajikan kue kering dan manisan. Pada perayaan Hari Kemerdekaan, ada budaya untuk mengadakan lomba memakan
kerupuk udang untuk anak-anak dan lomba membuat tumpeng bagi para wanita.
|
Tempe |
|
Nasi Tumpeng |
|
Gado-gado |
Comments
Post a Comment